Asyik, BI Wajibkan Bank Salurkan 20% Kredit ke UMKM
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) membuat peraturan baru. Di tahun depan, perbankan di Indonesia wajib memberikan 20 persen dari total penyaluran kreditnya ke sektor UMKM.
Direktur Direktorat Kredit dan UMKM BI Pandu Jayanto menyebut, ternyata selama ini, porsi penyaluran kredit perbankan di Indonesia masih cukup kecil, khususnya ke UMKM.
"Apalagi ternyata penyaluran kredit ke UMKM hanya terpusat di beberapa bank saja, Kita ingginya semua terlibat dalam mendorong sektor-sektor UMKM," tambahnya saat Bankers Dinner, di Gedung BI, Jakarta, Jumat (23/11/2012) malam.
Meskipun begitu, melihat tidak semua bank telah mempunyai kapasitas dan infrastruktur untuk meningkatkan kredit UMKM ini, Bank Sentral memberikan beberapa kelonggaran.
"Di tahun pertama dan kedua, perbankan dibebaskan untuk menentukan berapa kredit yang disalurkan ke UMKM," jelas dia.
Namun di tahun ketiga, perbankan diharuskan telah menyalurkan kreidt UMKM sebesar lima persen, tahun keempat 10 persen.
"Di tahun kelima, perbankan sudah wajib menyalurkan kredit UMKM sebesar 20 persen," tambahnya.
Bagi beberapa bank yang belum memiliki infrastruktur dan pengalaman yang kuat di sektor UMKN, jelasnya, BI juga membolehkan perbankan menggaet pihak lain melalui linkage atau chanelling.
"Selain itu, BI juga akan memberi bantuan teknis kepada UMKM agar bisa memperoleh kredit UMKM dari bank tersebut," pungkasnya. (ade)
Sumber : Minggu, 25 November 2012
Analisis :
Hal ini sangat bagus untuk meningkatkan industri UMKM dan diharapkan dapat bersaing dalam bisnis di Indonesia. Hal ini pun dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Menurut Gubernur BI Drmin Nasution “untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif maka dalam target tersebut juga termasuk kredit UMKM sebesar minimum 20%, yang pengaturannya akan kami terbitkan dalam waktu dekat,”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar